Selasa, 24 Maret 2015

Mobil SUV

PAJERO SPORT


         Secara tradisional, hanya terdapat Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, dan Ford Everest di sektor Big SUV. Sampai akhirnya Hyundai memasukkan versi terbaru Santa Fe yang dengan penuh keyakinan menantang langsung ketiga rival abadi tersebut.

Kedatangan Santa Fe ‘memak­sa’ Pajero Sport dan Fortu­ner menyegarkan wajahnya secara hampir bersamaan. Sedangkan Everest masih percaya diri de­ngan loyalis produk Amerika. Selain tentunya menunggu ver­­si full model change tahun depan.

Pada Pajero Sport, ubahan yang dilakukan tidaklah terlalu banyak. Meski begitu, saat dilihat dari depan, cukup meng­ubah penampilannya. Ya, gril diganti dengan bilah memanjang dan menyiku di logo tiga berlian. Merasa familiar dengan bentuknya? Tentu saja, karena desain gril ini telah digunakan oleh Mitsubishi Pajero ‘yang sesungguhnya’.

Ke bawah, terdapat redesain di cluster foglamp. Di sisi atas sepatbor tipe Dakar terdapat logo VGT sebagai penanda mesin turbo variabel yang digunakan. Ke belakang, lampu belok yang tadinya kuning sekarang dibuat bening. 

Masuk ke dalam, aroma lapang dan mewah masih tercium. Jok berlapis kulit terasa nyaman saat diduduki, dengan ruang kepala dan kaki memadai. Di atas plafon telah dipasang kisi AC untuk penumpang belakang.

Ubahan terlihat pada dasbor. Head unit Single DIN yang tadinya berada di bawah, sekarang dipindahkan ke atas. Lebih mo­dern dengan monitor 7 inci touchscreen. Untuk mengakomodasi posisi barunya, layar MID ‘tersundul’ ke atas head unit.

Sanggup memutar keping DVD, kualitas suara yang dihasilkan terdengar memadai. Tak lain karena audio dibekali Mitsubishi Power Sound System dengan tambahan power berdaya maksimal 420 Watt.

Nilai jualnya meningkat karena telah dilengkapi sistem navigasi. Pengoperasiannya simpel dan mudah untuk diingat. Sangat bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan petunjuk rute jalan.

Layar MID di atasnya masih serupa dengan milik model lawas. Infonya terbilang lengkap dan informatif. Ada petunjuk arah mata angin. Termasuk juga petunjuk ketinggian mobil, suhu, dan tekanan udara. Tak lupa info mendasar seperti konsumsi BBM rata-rata dan jarak tempuh rata-rata.

Mesinnya masih sama persis dengan Pajero Sport Dakar lama. Unit 2.477 cc 4-silinder menggunakan teknologi common-rail Direct Injection Diesel (DI-D) berpadu dengan Variable Geometry Turbo (VGT) yang dilengkapi intercooler.

Tenaga 178 dk dan torsi 350 Nm disalurkan ke belakang via transmisi otomatis 5-speed. Memang terlihat besar. Tapi ternyata kalah telak dari Hyundai Santa Fe diesel bermesin 2.200 cc dengan tenaga 198 dk dan torsi 445 Nm. Apakah ini pertanda bahwa Pajero Sport sudah harus berubah total?

Empasan tenaga saat akse­lerasi terasa sangat kuat. De­singan khas mesin turbo masih terdengar menembus kabin. Karakter dan sensasi seperti ini yang sulit didapatkan pada mobil bermesin bensin. Ingin sedikit bermain? Disediakan tuas paddlshift di balik kemudi.

Bicara pengendalian ia biasa saja. Dengan postur tubuh tinggi, gejala limbung mudah terdeteksi. Namun, kelemahan tersebut juga terasa di Fortuner dan Everest. Kenyamanannya masih dalam taraf bagus.

Memang, ubahan yang dilakukan Mitsubishi pada Pajero Sport terbilang minim. Sentuhan di dalam berupa sistem audio dan navigasi baru cukup meng­angkat value-nya.

FORTUNER VNT TRD

Sampai saat ini tidak banyak sentuhan diberikan pada Toyota Fortuner. Kalaupun ada, lebih pada sentuhan pada beberapa panel kecil. Mungkin ini terkait dengan desainnya yang terlanjur solid cukup sulit diutak-atik.

Tahun ini ia kembali mendapatkan sentuhan pada sektor mesin. Unitnya masih sama, yaitu diesel 2KD-FTV 2.499 cc 4 silinder. Hanya saja turbonya ditambah perangkat berlabel variable nozzle vane. Toyota menyebutnya sebagaiVariable Nozzle Turbocharger (VNT).

Dua belas bilah nozzle berada di dalam rumah keong mengelilingi turbin yang diputar oleh gas buang. Jumlahnozzle dibuat banyak agar memberikan tekanan secara merata ke turbin. Saat rpm rendah, turbo berputar pelan lantaran masih lemahnya dorongan udara. Mengakalinya, su­dut antar nozzle dipersempit. Udara yang mengalir naik kecepatannya. Turbo pun berputar lebih kencang dan isapan udara segar ke intake semakin banyak. Analoginya se­perti Anda menekan ujung selang agar air dapat menyembur jauh.

Positifnya, turbo lag yang biasa terjadi di putar­an rendah dapat dihilang­kan karena mesin tidak pernah kehabisan napas. Semakin efektif dengan imbuhan intercooler yang mendinginkan suhu udara dan memperbesar densitasnya di saluran masuk.



Kebalikannya ketika putaran mesin tinggi. Di kondisi ini, turbo sudah berputar cepat sehingga isapan udara juga lebih besar. Sudut nozzle diperlebar supaya turbo tidak overboost. Prinsip­nya sangat sederhana bila dibandingkan turbo variabel lain yang bekerja langsung pada turbin.

Namun peningkatan dayanya terbilang signifikan. Ditunjang aplikasi intercooler, tenaga Fortuner naik dari 102 dk ke 144 dk. Torsinya juga naik dari 260 Nm ke 350 Nm. Semua menemui buktinya saat tes performa.

Untuk 0-100 km/jam, Fortuner diesel VNT mencatat waktu 12,42 detik. Sedangkan model lawas hanya 20,1 detik. Nyaris 8 detik selisihnya. Untuk akselerasi tengah, model baru ini masih lebih cepat sekitar 2 detik.

Peningkatan tenaga ti­dak membuatnya le­bih boros BBM. Bahkan karena besarnya torsi di putaran bawah, ia lebih mudah melaju. Untuk rute tol dan dalam kota ia mencatat konsumsi BBM 14,6 km/l dan 11,8 km/l. Model lawas hanya 12,6 km/l dan 10,2 km/l.

Figur di atas juga lebih irit dari rival sejatinya, Mitsubishi Pajero Sport Dakar Hi-Power 4x2. SUV besar bertenaga 178 dk dan torsi 350 Nm ini hanya mencetak figur 13,2 km/l dan 9,8 km/l. Tapi Pajero unggul dalam akselerasi dengan menoreh­kan 10,60 detik untuk 0-100 km/jam.
Fortuner ini menggunakan suspensi TRD Sportivo yang lebih keras dari aslinya. Cukup terasa, terutama saat menginjak speed trap atau jalan berlubang. Lantaran besar, potensi buritan bergeser tetap terasa saat menikung cepat.

Di bodi luar, aplikasi panel sporti TRD Sportivo terlihat di front bumper spoiler, front fender mirror, rear bumper spoiler, roof spoiler, dan muffler cutter. Imbuhan logo VNT berkelir merah di sisi kanan bagasi sebagai penegas eksistensinya.

Ke dalam, akomoda­si lapang menjadi trade­mark-nya. Bahan fabric mewah menyelimuti bang­ku. Sedangkan bagian lain interior masih mengingatkan pada Kijang Innova. Kami merasa, sudah sela­yaknya Fortuner berubah total. Sambil menunggu terwujud, silakan menikmati lontaran torsi Fortuner diesel ini.


Mobil MPV





Toyota Alphard adalah MPV premium berukuran besar yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation sejak tahun 2002. Tujuan utama Toyota membuat Alphard adalah untuk bersaing dengan Honda Elysion dan Nissan Elgrand. Toyota Alphard pada awalnya dibuat untuk pasar domestik Jepang, tapi juga dijual di beberapa negara Asia lainnya, termasuk di Indonesia.

Untuk pasar domestik Jepang, Alphard G dan Alphard V dipasarkan melalui dealer yang berbeda. Baik V maupun G memiliki berbagai variant yang berbeda. Mesin yang digunakan Alphard adalah 2400 cc 2AZ-FE 4 silinder (tenaga 160 PS, torsi 195 Nm) atau 3000 cc V6 1MZ-FE (tenaga 220 PS, torsi 310 Nm). Alphard ada yang berpenggerak roda depan dan Full-time 4WD. Meskipun secara resmi hanya dipasarkan di Jepang, Alphard banyak masuk ke Indonesia, terutama di kota-kota besar sepertiJakarta dan Surabaya melalui importir umum.

Mulai tahun 2008, Toyota Alphard resmi dijual di Indonesia melalui PT Toyota Astra Motor dengan mesin 2400 cc 2AZ-FE (tenaga 170 PS, torsi 235 Nm) dan 3500 cc 2GR-FE (tenaga 280 PS, torsi 330 Nm). Selain model resmi yang dijual oleh Astra, di Indonesia juga tersedia Alphard versi lain yang dijual oleh importir umum, serta Vellfire yang memiliki lampu depan dan belakang serta grille yang berbeda dan desainnya lebih mengarah kepada generasi muda.


Dimensi dan bobot:

Panjang: 4.890 mm
Lebar: 1.830 mm
Tinggi: 1.915 mm
Jarak sumbu roda: 2.915 mm
Bobot: 1815 kg


Mesin:

≥2AZ-FE 2.400 cc 4 silinder 16 valve VVT-i 170 PS 235 Nm
≥2GR-FE 3.500 cc V6 24 valve 280 PS 330 Nm

Transmisi
≥6 speed automatic super ECT
≥7 speed automatic super CVT

Penggerak
≥FWD
≥4WD
Produsen
Toyota
Juga disebut
Toyota Vellfire
Masa dalam produksi
2002 - sekarang
Kelas
MPV Premium
Bentuk kerangka
MPV 5 pintu
Mesin
2.4 l 2AZ-FE 160 HP
3.0 l 1MZ FE 220 HP
Transmisi
4-speed AT for 2.4 and 3.0 (2002-2005)
5-speed AT for 3.0 (2005-sekarang)
Jarak sumbu roda
2,900 mm (110 in)
Panjang
4,840 mm (191 in)
Lebar
1,805 mm (71.1 in)
Tinggi
1,935 mm (76.2 in)
Berat kosong
1,790 kg (3,950 lb)





Suzuki Ertiga adalah mobil berjenis MPV yang diproduksi oleh Suzuki mulai tahun 2012. Nama Ertiga berasal dari bahasa Indonesia, yaitu gabungan dari: Er (dari huruf R) yang berarti Row (baris) dan Tiga yang berarti angka 3, berarti mobil yang memiliki 3 baris pada interiornya dengan berkapasitas 7 orang penumpang dewasa/ 7 seaters seperti MPV (Multi Purpose Vehicle). Suzuki Ertiga merupakan perpaduan MPV dan Sedan, yakni dengan platform Suzuki New Swift. Ertiga akan dipasarkan prinsipal Suzuki Motor Corporation Jepang secara global.

Suzuki Ertiga hadir diawal berupa mobil konsep dengan nama R-III di gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 dan tampil perdana secara global/global premiere di ajang Auto Expo 2012, New Delhi pada awal Januari 2012 silam dengan nama resmi, Suzuki Ertiga.

Suzuki Ertiga merupakan produk MPV Global berjenis Low MPV yang pertama dipasarkan di Indonesia. Suzuki Ertiga Double Blower hadir dengan banyak Varian GA (single blower), GL, GX semua dengan transmisi manual dan otomatis

Mobil Suzuki Ertiga ini menggunakan sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive/ FWD) dan dengan sasis monokok dengan mesin bensin K-Series 1373cc

Produsen:
Suzuki

Masa dalam produksi:
2012-sekarang

Perakitan: 
Manesar, India
Bekasi,Indonesia

Bentuk kerangka:
5-door

Mesin:
K14B (DOHC-VVT) 1.4L
D13A (Turbodiesel) 1.3L

Transmisi: 
4-speed otomatis
5-speed manual

Jarak sumbu roda:
2,740 mm (107.9 in)

Panjang:
4,265 mm (167.9 in)

Lebar:
1,695 mm (66.7 in)

Tinggi:
1,685 mm (66.3 in)

Mobil terkait:

Suzuki Swift


MOBIL HATCHBACK



Honda Jazz generasi ketiga diperkenalkan di Jepang pada tanggal 6 September 2013. Pada bulan Juli 2014, Honda Jazz generasi ketiga mulai dipasarkan di Indonesia, walaupun desain bodi dan interior berubah total, namun mesin masih tetap sama dengan generasi kedua.

Masa dalam produksi     :

2013–sekarang
Model untuk tahun
2015-sekarang

Perakitan                        :

Yorii, Japan
Sumaré, Brazil
Karawang, Indonesia (from 2014)
Malacca, Malaysia
Guangzhou, China (Guangqi Honda)
Celaya, Guanajuato, Mexico (from Feb 2014)

Mesin                             :

1.3 L L13B Earth Dreams i-DTEC I4
1.5 L L15A I4 (bensin)
1.5 L L15B Earth Dreams i-DTEC I4

Transmisi                       :

6-speed manual
7-speed semi-automatic (DCT)
CVT automatic

Jarak sumbu roda           :

2,530 mm (99.6 in)

Panjang                          :

3,955 mm (155.7 in)

Lebar                             :

1,695 mm (66.7 in)

Tinggi                           :

1,525–1,550 mm (60.0–61.0 in)

Berat kosong                :

1,020–1,080 kg (2,249–2,381 lb)

1,080–1,170 kg (2,381–2,579 lb) (Hybrid)

Mobil terkait                :

Honda City
Honda HR-V



Toyota Yaris menyerang lebih dulu dengan menghadirkan model terbaru. Generasi kedua Compact Hatchback Toyota ini tampil impresif terutama berkat desain luar. Ia revolusioner sekaligus sukses menghadirkan aura modern.

Sementara Jazz, wakil Honda ini muncul dengan sejumlah pengembangan krusial. Paras kian cantik diiringi peningkatan di sektor teknik menjadikannya kian menarik. Jazz baru pun kami anggap sukses meneruskan budayanya sebagai ksatria yang berbakat kampiun di kelasnya.

Tapi tak akan semudah itu jalan yang ditempuh Jazz. Meski Yaris dan Jazz sama-sama menggunakan mesin yang sama dengan generasi sebelumnya, pertarungan mereka tak melulu tentang desain dan mesin. Ada banyak ujian lain yang harus mereka tempuh demi merebut titel terbaik.

Untuk itu kami pertemukan Toyota Yaris TRD Sportivo A/T dan Honda Jazz RS A/T. Keduanya adalah flagship di line-up masing-masing. Di artikel ini kami menggunakan Toyota Yaris G untuk kebutuhan foto. Meski begitu, data teknis, spesifikasi dan fitur yang disertakan adalah milik Yaris TRD Sportivo yang sudah kami uji sebelumnya.

On The Road

Yaris TRD Sportivo terlihat lebih impresif dengan desain bodi baru dan sejumlah body kit yang ia kenakan. Sementara Jazz RS kini hadir dengan banyak pengembangan di dirinya, beberapa yang cukup mencolok adalah kelembutan suspensi dan kapabilitas transmisi.