PAJERO SPORT
Secara tradisional, hanya terdapat Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, dan Ford Everest di sektor Big SUV. Sampai akhirnya Hyundai memasukkan versi terbaru Santa Fe yang dengan penuh keyakinan menantang langsung ketiga rival abadi tersebut.
Kedatangan Santa Fe ‘memaksa’ Pajero Sport dan Fortuner menyegarkan wajahnya secara hampir bersamaan. Sedangkan Everest masih percaya diri dengan loyalis produk Amerika. Selain tentunya menunggu versi full model change tahun depan.
Pada Pajero Sport, ubahan yang dilakukan tidaklah terlalu banyak. Meski begitu, saat dilihat dari depan, cukup mengubah penampilannya. Ya, gril diganti dengan bilah memanjang dan menyiku di logo tiga berlian. Merasa familiar dengan bentuknya? Tentu saja, karena desain gril ini telah digunakan oleh Mitsubishi Pajero ‘yang sesungguhnya’.
Ke bawah, terdapat redesain di cluster foglamp. Di sisi atas sepatbor tipe Dakar terdapat logo VGT sebagai penanda mesin turbo variabel yang digunakan. Ke belakang, lampu belok yang tadinya kuning sekarang dibuat bening.
Masuk ke dalam, aroma lapang dan mewah masih tercium. Jok berlapis kulit terasa nyaman saat diduduki, dengan ruang kepala dan kaki memadai. Di atas plafon telah dipasang kisi AC untuk penumpang belakang.
Ubahan terlihat pada dasbor. Head unit Single DIN yang tadinya berada di bawah, sekarang dipindahkan ke atas. Lebih modern dengan monitor 7 inci touchscreen. Untuk mengakomodasi posisi barunya, layar MID ‘tersundul’ ke atas head unit.
Sanggup memutar keping DVD, kualitas suara yang dihasilkan terdengar memadai. Tak lain karena audio dibekali Mitsubishi Power Sound System dengan tambahan power berdaya maksimal 420 Watt.
Nilai jualnya meningkat karena telah dilengkapi sistem navigasi. Pengoperasiannya simpel dan mudah untuk diingat. Sangat bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan petunjuk rute jalan.
Layar MID di atasnya masih serupa dengan milik model lawas. Infonya terbilang lengkap dan informatif. Ada petunjuk arah mata angin. Termasuk juga petunjuk ketinggian mobil, suhu, dan tekanan udara. Tak lupa info mendasar seperti konsumsi BBM rata-rata dan jarak tempuh rata-rata.
Mesinnya masih sama persis dengan Pajero Sport Dakar lama. Unit 2.477 cc 4-silinder menggunakan teknologi common-rail Direct Injection Diesel (DI-D) berpadu dengan Variable Geometry Turbo (VGT) yang dilengkapi intercooler.
Tenaga 178 dk dan torsi 350 Nm disalurkan ke belakang via transmisi otomatis 5-speed. Memang terlihat besar. Tapi ternyata kalah telak dari Hyundai Santa Fe diesel bermesin 2.200 cc dengan tenaga 198 dk dan torsi 445 Nm. Apakah ini pertanda bahwa Pajero Sport sudah harus berubah total?
Empasan tenaga saat akselerasi terasa sangat kuat. Desingan khas mesin turbo masih terdengar menembus kabin. Karakter dan sensasi seperti ini yang sulit didapatkan pada mobil bermesin bensin. Ingin sedikit bermain? Disediakan tuas paddlshift di balik kemudi.
Bicara pengendalian ia biasa saja. Dengan postur tubuh tinggi, gejala limbung mudah terdeteksi. Namun, kelemahan tersebut juga terasa di Fortuner dan Everest. Kenyamanannya masih dalam taraf bagus.
Memang, ubahan yang dilakukan Mitsubishi pada Pajero Sport terbilang minim. Sentuhan di dalam berupa sistem audio dan navigasi baru cukup mengangkat value-nya.
FORTUNER VNT
TRD
Sampai saat ini tidak banyak sentuhan diberikan pada Toyota Fortuner. Kalaupun ada, lebih pada sentuhan pada beberapa panel kecil. Mungkin ini terkait dengan desainnya yang terlanjur solid cukup sulit diutak-atik.
Tahun ini ia kembali mendapatkan sentuhan pada sektor mesin. Unitnya masih sama, yaitu diesel 2KD-FTV 2.499 cc 4 silinder. Hanya saja turbonya ditambah perangkat berlabel variable nozzle vane. Toyota menyebutnya sebagaiVariable Nozzle Turbocharger (VNT).
Dua belas bilah nozzle berada di dalam rumah keong mengelilingi turbin yang diputar oleh gas buang. Jumlahnozzle dibuat banyak agar memberikan tekanan secara merata ke turbin. Saat rpm rendah, turbo berputar pelan lantaran masih lemahnya dorongan udara. Mengakalinya, sudut antar nozzle dipersempit. Udara yang mengalir naik kecepatannya. Turbo pun berputar lebih kencang dan isapan udara segar ke intake semakin banyak. Analoginya seperti Anda menekan ujung selang agar air dapat menyembur jauh.
Positifnya, turbo lag yang biasa terjadi di putaran rendah dapat dihilangkan karena mesin tidak pernah kehabisan napas. Semakin efektif dengan imbuhan intercooler yang mendinginkan suhu udara dan memperbesar densitasnya di saluran masuk.
Kebalikannya ketika putaran mesin tinggi. Di kondisi ini, turbo sudah berputar cepat sehingga isapan udara juga lebih besar. Sudut nozzle diperlebar supaya turbo tidak overboost. Prinsipnya sangat sederhana bila dibandingkan turbo variabel lain yang bekerja langsung pada turbin.
Namun peningkatan dayanya terbilang signifikan. Ditunjang aplikasi intercooler, tenaga Fortuner naik dari 102 dk ke 144 dk. Torsinya juga naik dari 260 Nm ke 350 Nm. Semua menemui buktinya saat tes performa.
Untuk 0-100 km/jam, Fortuner diesel VNT mencatat waktu 12,42 detik. Sedangkan model lawas hanya 20,1 detik. Nyaris 8 detik selisihnya. Untuk akselerasi tengah, model baru ini masih lebih cepat sekitar 2 detik.
Peningkatan tenaga tidak membuatnya lebih boros BBM. Bahkan karena besarnya torsi di putaran bawah, ia lebih mudah melaju. Untuk rute tol dan dalam kota ia mencatat konsumsi BBM 14,6 km/l dan 11,8 km/l. Model lawas hanya 12,6 km/l dan 10,2 km/l.
Figur di atas juga lebih irit dari rival sejatinya, Mitsubishi Pajero Sport Dakar Hi-Power 4x2. SUV besar bertenaga 178 dk dan torsi 350 Nm ini hanya mencetak figur 13,2 km/l dan 9,8 km/l. Tapi Pajero unggul dalam akselerasi dengan menorehkan 10,60 detik untuk 0-100 km/jam.
Tahun ini ia kembali mendapatkan sentuhan pada sektor mesin. Unitnya masih sama, yaitu diesel 2KD-FTV 2.499 cc 4 silinder. Hanya saja turbonya ditambah perangkat berlabel variable nozzle vane. Toyota menyebutnya sebagaiVariable Nozzle Turbocharger (VNT).
Dua belas bilah nozzle berada di dalam rumah keong mengelilingi turbin yang diputar oleh gas buang. Jumlahnozzle dibuat banyak agar memberikan tekanan secara merata ke turbin. Saat rpm rendah, turbo berputar pelan lantaran masih lemahnya dorongan udara. Mengakalinya, sudut antar nozzle dipersempit. Udara yang mengalir naik kecepatannya. Turbo pun berputar lebih kencang dan isapan udara segar ke intake semakin banyak. Analoginya seperti Anda menekan ujung selang agar air dapat menyembur jauh.
Positifnya, turbo lag yang biasa terjadi di putaran rendah dapat dihilangkan karena mesin tidak pernah kehabisan napas. Semakin efektif dengan imbuhan intercooler yang mendinginkan suhu udara dan memperbesar densitasnya di saluran masuk.
Kebalikannya ketika putaran mesin tinggi. Di kondisi ini, turbo sudah berputar cepat sehingga isapan udara juga lebih besar. Sudut nozzle diperlebar supaya turbo tidak overboost. Prinsipnya sangat sederhana bila dibandingkan turbo variabel lain yang bekerja langsung pada turbin.
Namun peningkatan dayanya terbilang signifikan. Ditunjang aplikasi intercooler, tenaga Fortuner naik dari 102 dk ke 144 dk. Torsinya juga naik dari 260 Nm ke 350 Nm. Semua menemui buktinya saat tes performa.
Untuk 0-100 km/jam, Fortuner diesel VNT mencatat waktu 12,42 detik. Sedangkan model lawas hanya 20,1 detik. Nyaris 8 detik selisihnya. Untuk akselerasi tengah, model baru ini masih lebih cepat sekitar 2 detik.
Peningkatan tenaga tidak membuatnya lebih boros BBM. Bahkan karena besarnya torsi di putaran bawah, ia lebih mudah melaju. Untuk rute tol dan dalam kota ia mencatat konsumsi BBM 14,6 km/l dan 11,8 km/l. Model lawas hanya 12,6 km/l dan 10,2 km/l.
Figur di atas juga lebih irit dari rival sejatinya, Mitsubishi Pajero Sport Dakar Hi-Power 4x2. SUV besar bertenaga 178 dk dan torsi 350 Nm ini hanya mencetak figur 13,2 km/l dan 9,8 km/l. Tapi Pajero unggul dalam akselerasi dengan menorehkan 10,60 detik untuk 0-100 km/jam.
Di bodi luar, aplikasi panel sporti TRD Sportivo terlihat di front bumper spoiler, front fender mirror, rear bumper spoiler, roof spoiler, dan muffler cutter. Imbuhan logo VNT berkelir merah di sisi kanan bagasi sebagai penegas eksistensinya.
Ke dalam, akomodasi lapang menjadi trademark-nya. Bahan fabric mewah menyelimuti bangku. Sedangkan bagian lain interior masih mengingatkan pada Kijang Innova. Kami merasa, sudah selayaknya Fortuner berubah total. Sambil menunggu terwujud, silakan menikmati lontaran torsi Fortuner diesel ini.